Senin, 21 Desember 2009

Wakil Presiden baru penuh pro dan kontra

Kemenangan Presiden SBY-Boediono


yang akhir-akhir ini kita saksikan di berita adalah masalah tentang bank century
Boediono sebagai mantan gubernur bank Indonesia menjadi sorotan utama



Bank Century, Lemah Sepanjang Sejarah

By Republika Newsroom
Selasa, 22 Desember 2009 pukul 13:18:00

JAKARTA--Bank Century memang bank yang lemah, sepanjang sejarahnya. Karena pengurusan manajemen yang tidak benar, sehingga di tengah krisis, bank ini dengan mudah jatuh.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Presiden RI, Boediono. Menurutnya, lemahnya kondisi Bank Century bahkan berada dibawah tingkatan kondisi Bank IFI.

Bank IFI, yang akhirnya ditutup pada April 2009, juga masuk bank dalam pengawasan khusus oleh Bank Indonesia (BI). Bank tersebut pun, lebih awal masuk dibandingkan Bank Century.

"Tapi pada masa krisis ada kestabilan di dalam bank IFI. Maka, ia bisa bertahan sampai tahun berikutnya," kata Wapres dalam laporannya kepada panitia khusus di Gedung DPR, Selasa (22/12).

Boediono kemudian mengatakan, kalau memang ada masalah likuiditas seberat Bank Century dan terjadi di puncaknya masa krisis, maka KSSK pun pasti juga menyelamatkan bank tersebut.

Bank Century--hasil merger 3 bank bermasalah yaitu Bank CIC, Bank Danpac dan Bank Pikko--diakui Boediono, masih bisa berjalan jika kondisi normal. Sayangnya, kata dia, saat itu krisis dan likuiditas ketat.

Oleh Karena itu, lanjut Boediono, jatuhnya Bank Century pada dasarnya disebabkan 2 hal, yaitu kesalahan manajemen dan krisis ekonomi global yang terjadi saat itu. "Sekarang juga terungkap adanya kasus-kasus hukum di Century," ujarnya.

Boediono mengatakan, penyelamatan Bank Century pada November 2008 lalu dilakukan karena kondisi perekonomian sangat mengkhawatirkan. Dalam situasi krisis seperti itu, menurutnya, bank yang kecil harus diselamatkan karena bisa memicu efek domino kepada situasi perbankan keseluruhan. min/itz